terdampar dalam syukur

 selayaknya manusia yang banyak maunya,

dan lalai akan syukur,

dititik inilah aku berada sekarang.

Keadaan yang sangat tidak nyaman untuk disyukuri,

segala mimpi dan asa yang digantung setinggi plafon kamar ini satu-persatu terbang tak tergapai.


Namun beberapa hari kebelakan sang Maha yang dengan ajaibnya selalu saja berhasil memberi goretan dalam pada lembar cerita,

dihadapkan pada kenyataan manusia semudah itu untuk mati, terpisahkan dengan segalanya.

Tamparan yang keras untukku yang selalu lupa bersyukur.

---- masukan sendiri ---- ----